Selasa, 17 Maret 2015

Sejarah KM 0 Kota Bandung



Pada tahun 1810 Gubernur Jenderal Daendels bersama bupati Wiranatakusumah II bertandang ke sebuah lokasi hutan yang akan dilewati jalur pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos). Sambil menancapkan tongkatnya Daendels berkata “Usahakan saat aku datang lagi ke sini, sebuah kota sudah dibangun!”.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 25 September 1810, Bupati Wiranatakusumah II mendapat SK (Surat Keputusan) pemindahan kota kabupaten ke wilayah dimana Daendels menancapkan tongkatnya. Tanggal surat SK itulah yang kini dijadikan patokan sebagai hari lahirnya kota Bandung. Sedangkan tempat dimana Daendels menancapkan tongkatnya itu kini dijadikan titik KM 0 dimana terdapat tugu atau monumen “Kilometer Nol” yang kini letaknya persis di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat atau tepat di seberang hotel Savoy Homan di jalan Asia Afrika Bandung.
Tugu atau monument “Kilometer Nol” tersebut diresmikan gubernur Jawa Barat pada thun 2004. Selain tugu terdapat juga monumen mesin penggilingan (stoomwals) kuno disertai sebuah batu prasasti beruliskan sejarah yang menaungi keberadaannya. Tugu dan monument mesin stoomwals ini didedikasikan bagi rakyat Priangan yang menjadi korban kerja paksa saat membangun Jalan Raya Pos.
Setelah kisah tentang KM 0 buku ini mengurai satu persatu ikon Bandung secara menarik. Ada yang memang mungkin sudah sangat dikenal seperti Gedung Sate,kampus ITB, Gedung Merdeka, dll, tapi ada juga yang mungkin merupakan hal-hal yang belum diketahui khususnya bagi generasi muda Bandung. Kalaupun ikon tersebut sudah dikenal tapi melalui buku ini pembaca akan menemukan kisah kisah menarik dan unik dibalik ikon-ikon tersebut.
Misalnya fakta tentang ikon Bandung paling terkenal yaitu Gedung Sate. Siapa yang menyangka kalau ternyata di halaman Gedung Sate hingga kini masih tertanam empat jenazah pejuang Bandung yang gugur untuk mempertahankan Gedung Sate dari Pasukan Gurkha dan Nica pada tahun 1945. Lalu siapa yang tahu jika di Pabrik Kina yang didirikan sejak 1896 itu memiliki lorong bawah tanah yang melintas di jalan Pajajaran yang hingga kini masih dipakai untuk lalu lintas karyawan pabrik yang hendak menyeberang ke pabrik di seberangnya.
Di buku ini akan terungkap pula bahwa Badak Bercula satu yang kini hanya dapat ditemui di Ujung Kulon konon kabarnya pernah memiliki habitat di Bandung saat masih berupa hutan dan rawa rawa karenanya kawasan itu dinamakan Rancabadak (Rawa Badak) yang sekarang menjadi Rumah Sakit Umum Dr. Hasan Sadikin, karenanya tak heran jika dulu Rumah Sakit tersebut dikenal dengan RS Rancabadak.
Braga Tempo Doeloe
Braga Tempo Doeloe
Di bidang kuliner selain mengetengahkan Brownies Amanda, lotek Edja, Es Oyen, Cireng Cipaganti, dan sebagainya tercatat pula sebuah warung kopi Purnama di jalan Alketeri Bandung yang ternyata sudah berusia seratus tahun dan tidak boleh ditutup oleh pelanggannya. Walau telah berusia seratus tahun namun warung kopi Purnama tidak pernah berniat untuk mengubah warungnya menjadi Kafe atau lebih besar lagi, jadi ia tetap warung kopi yang bersaja hingga kini.
Masih banyak ikon-ikon menarik lainnya, seperti tokoh-tokoh seni (Bimbo, Kang Ibing, Harry Roesli, dll), tempat ibadah (Mesjid Cipaganti, Katedral, Gereja Betel), olah raga ( Pemandian Tjihampelas, Stadion siliwangi, BHHH) dan sebagainya. Kesemua ikon dalam buku ini disusun dengan gaya penulisan jurnalistik karena para penulisnya adalah wartawan HU Pikiran Rakyat.
Dalam menampilkan setiap ikon selalu terdapat sisi unik yang disajikan dengan gaya penulisan feature yang ringkas, padat, dengan bahasa yang mudah dimengerti. Tiap ikonnya umumnya tak lebih dari dua halaman yang dilengkapi dengan sebuah foto hitam putih dan box keterangan berisi data-data tempat seperti tahun berdirinya, alamat, nama pemilik, dsb. Sebagai buku yang mengungkap ikon-ikon Bandung kehadiran buku ini dapat menjadi pelengkap literatur tentang Bandung yang telah terlebih dahulu hadir seperti buku-buku karya Haryanto Kunto (Wajah Bandung Tempo Doeloe, Semerbak Bunga di Bandung Raya, Balai Agung di Kota Bandung, dll), Bandung Citra Sebuah Kota (Robert PGA Voskuil, dkk ), Jendela Kota Bandung (Her Suganda), dan sebagainya,
Yang agak disayangkan dari buku ini adalah editing yang tidak maksimal karena disana-sini masih ada beberapa kesalahan ketik yang seharusnya bisa dihindari oleh editor yang tentunya telah terbiasa mengedit sebuah harian besar. Kesalahan fatal terdapat di halaman 5 dimana tertulis surat keputusan p[emindahan Ibu kota Kabupaten Bandung tertanggal 25 Mei 1810, seharusnya tanggal 25 September 1810 yang tanggalnya dijadikan acuan untuk memperingati hari jadi kota Bandung.

Senin, 19 Januari 2015

Sepuluh Hal Yang Dapat Di Lakukan Bila Berlibur Ke Bandung

Kota Bandung kerap menjadi kota tujuan wisata di akhir pekan khususnya bagi warga ibu kota. Pasalnya kota Bandung memiliki tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi. Buat kamu yang sudah pernah ke Bandung, apa aja sih yang biasa kamu lakukan di Bandung? Berburu makanan yang enak atau berbelanja di FO? Itu sih belum seberapa. Maksimalkan liburanmu di Kota Bandung dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Berburu barang murah berkualitas di FO

FO Bandung 

Factory Outlet menjadi destinasi utama para wisatawan domestik yang berlibur ke Bandung. Kawasan Factory Outlet yang paling banyak diburu adalah di Jl. Setiabudi, Jl. Dago, dan Jl. Riau. Pasalnya lokasi tersebut banyak sekali berjajar Factory Outlet dengan barang dan harga yang beragam. Jadi kalau kamu tidak menemukan barang yang cocok, kamu tinggal jalan saja menyusuri toko lain yang berjajar sepanjang jalan itu.

2. Berburu makanan

Berburu makanan menjadi destinasi selanjutnya bagi para wisatawan domestik. Banyak sekali jajanan kali lima dan juga restoran dengan pilihan menu yang enak. Harganya tentu saja beragam. Ditambah lokasi dan suasana kota Bandung yang aduhai membuat acara makan bersama keluarga menjadi berbeda.

Surga jajanan kaki lima


Kamu lapar tapi budget uang makanmu terbatas karena masih ingin berburu baju atau sepatu? Gak usah khawatir. Karena Bandung memberikan pilihan jajanan enak dan murah ala kaki lima. Coba saja datang ke Jl. Riau, disana kamu akan terpesona dengan deretan jajanan kaki lima di sepanjang jalan. PIlihan menunya pun beragam, dari mulai siomay, batagor, es cendol, es duren, bakso, otak-otak dan masih banyak lagi. Kamu cukup mengeluarkan uang 20.ooo – 30.ooo rupiah saja untuk menghilangkan rasa lapar dan dahagamu. Hmm.. perut sudah kenyang dan masih ingin berburu lagi? Bisa. Karena di sepanjang Jl. Riau banyak terdapat Factory Outlet yang menyediakan beragam barang bagus dengan harga yang terjangkau.

Makan bersama alam

kampung daun bandung  

Kalau kamu mau menikmati santap makan ditemani dengan keindahan alam dan udara sejuk kota Bandung, kami rekomendasikan untuk datang ke Kampung Daun yang terletak di Jl. Sersan Bajuri Lembang. Disana disajikan berbagai macam menu khas Sunda seperti nasi tutug oncom, nasi liwet, gurame bakar, dan masih banyak lagi. Mau pilih menu khas Internasional juga bisa, seperti chicken steak atau blackpaper beef.

3. Lihat pertunjukan di Saung Angklung Udjo


Selain terkenal akan kota pusat belanja dan kuliner, kota Bandung juga terkenal akan wisata budayanya, yang bernama Saung Angklung Udjo (SAU). Wisata budaya yang terletak di Jl. Padasuka No. 118 Bandung menyajikan beragam jenis hiburan seperti pertunjukan angklung, tarian tradisional dan wayang golek yang digelar setiap sore. Selain itu juga kamu bisa belajar membuat angklung sendiri, dan angklung yang telah dibuat dapat dibawa pulang sebagai cenderamata.

bule main angklung si saung angklung udjo  

SAU tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri, tetapi juga wisatawan luar negeri. Bahkan SAU mendapatkan peringkat pertama sebagai tempat yang paling menarik untuk dikunjungi di Bandung versi tripadvisor. Gak heran kalau banyak bule-bule yang menonton pertunjukan SAU dan bahkan mereka tidak mau kalah untuk ikut memainkan alat musiknya. Wow!

4. Refreshing di Taman


Ruang terbuka hijau dan segar sejatinya menjadi tempat rekreasi bersama keluarga dan teman. Banyaknya mal-mal yang menjamur di perkotaan, menjadikan taman kota sebagai pilihan rekreasi buat kamu yang bosan pergi ke mall dan ingin menikmati udara segar dengan fasilitas yang oke.
Semenjak pemerintahan Ridwan Kamil, sejumlah taman di kota Bandung diperbaiki dan jumlahnya pun bertambah. Beberapa taman tematik yang menarik perhatian adalah Taman Lansia, Taman Jomblo, Taman Musik Musik Centrum, Taman Fotografi, Taman Pustaka Bunga, Taman Persib, dan Taman Film.
Sejumlah taman tersebut dilengkapi dengan wifi, dan fasilitas lainnya sesuai dengan tema. Taman Film misalnya, taman ini dilengkapi dengan layar lebar berukuran 4x8 meter. Layar lebar tersebut bisa dimanfaatkan pengunjung untuk memutar film atau nonton bareng pertandingan sepak bola.
Sementara di Taman Jomblo, banyak sekali terdapat balok kursi yang hanya cukup diduduki satu orang, sehingga dijuluki sebagai Taman Jomblo. Namun bukan hanya balok kursi saja yang ada di taman tersebut, disana juga ada area yang bisa digunakan untuk main skateboard.

5. Mengunjungi tempat-tempat eksotis yang menyejukkan mata

kawah putih  

Kota Bandung banyak memiliki potensi wisata alam yang berlimpah. Sebut saja Tangkuban Perahu, Kawah Putih, Danau Situ Patenggang, Curug Dago, Air Terjun Maribaya, dan masih banyak lagi wisata alam lainnya di Bandung.

6. Memancing


Kamu punya hobi memancing? Datang saja ke arena pemancingan Bonita Lembang. Tempat pemancingan yang memiliki luas 1,3 ha ini menyediakan berbagai macam ikan seperti ikan mas, ikan gurame dan ikan bawal. Setelah memancing, kamu bisa menikmati hasil tangkapan ikanmu sebagai santap siang bersama keluarga atau teman. Hmm sedap. Sajian ikan bakar atau goreng ditambah sambal, lalap dan nasi liwet sangat pas disantap panas-panas di tengah udara Bandung yang dingin.

7. Bersepeda

bersepeda di Bandung 

Kota Bandung juga menyediakan trek bagi kamu yang hobi bersepeda. Selain Car Free Day yang biasa dilaksanakan akhir pekan di kawasan Dago, Bandung juga memiliki trek lain yang biasa digunakan untuk jalur bersepeda. Diantaranya Punclut, Jayagiri Lembang, dan Caringin Tilu.

8. Memetik strawberry


Wisata petik strawberry Ciwidey menjadi tujuan wisata yang tidak kalah seru dengan wisata lainnya yang ada di kota Bandung. Pengunjung bisa memilih dan memetik strawberry sendiri ditemani dengan udara sejuk dan pemandangan yang indah. Wisata petik strawberry ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau karena kulitas strawberry yang lebih bagus dibandingkan dengan musim hujan. Pengunjung bisa membawa pulang hasil strawberry yang telah dipetik, tapi jangan lupa, bayar dulu ya.

9. Memerah susu


Memerah susu menjadi salah satu wisata edukasi bagi anak-anak dan juga orang dewasa. Kamu bisa diajarkan tahapan demi tahapan dalam memerah susu agar susu yang dihasilkan higienis dan berkualitas baik. Salah satu tempat yang menyediakan pemerahan susu adalah di De Ranch Lembang.

10. Naik Bandros


Bandros ini bukan nama makanan. Bandros atau Bandung Tour on The Bus merupakan sebuah bus bertingkat yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk berkeliling Bandung. Untuk dapat menikmati bus ini, kamu cuma perlu menunjukkan kuitansi atau bon transaksi yang dilakukan di toko-toko di Bandung, seperti kuitansi dari Rumah Makan atau FO. Tidak hanya diajak berkelilling, kamu juga bisa menikmati camilan dan wifi gratis.
Yuk liburan ke Bandung. Tapi jangan kotori kota kami ya! :)